A. Kebhinekaan Bangsa Indonesia
Semboyan Bhineka Tunggal Ika tertera pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Bhineka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi satu jua. Hal tersebut menggambarkan keadaan Indonesia yaitu negara Indonesia memiliki banyak pulau yang terpisah, memiliki warga yang berbeda-beda dalam kepercayaan ras, suku, dan bahasa, tetapi tetap satu Indonesia.
 |
image from : gurupendidikan.co.id |
Dalam maknanya Bhineka Tunggal Ika memiliki arti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia mencintai, menghargai, dan mengakui adanya keberagaman. Keberagaman tersebut bukanlag pemicu kehancuran, ketegangan, dan keretakan, melainkan sebagai alat pemersatu bangsa.
Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) terbesar di dunia. Sebagai sebuah negara besar yang didalamnya terdapat beraneka ragam suku, budaya, bahasa, dan agama menjadi sebuah keistimewaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Namun, keanekaragaman juga menimbulkan resiko konflik yang cukup tinggi jika tidak disikapi dengan baik. Bagaimanakah kebhinekaan Indonesia? mari kita bahas pada subbab ini.
1. Kebhinnekaan dalam Keanekaragaman di Indonesia
Keanekaragaman yang ada di Indonesia meliputi adanya keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, budaya, dan masih banyak lagi keanekaragaman yang ada di Indonesia.
a. Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan indentitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan indentitas diri terhadap kebudayaan suku bangsa ny, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.
Indonesia memiliki banyak sekali suku bangsa, ada lebih dari 300 kelompok etnik atau tepatnya 1.340 suku bangsa yang hidup di Indonesia. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit. Setiap suku bangsa hidup dalam kelompok masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda satu sama lain. Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa. Persebaran suku bangsa di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia.
b. Bahasa Daerah
Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. meskipun demikian, di Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah. Setiap provinsi atau kabupaten mempunyai bahasa daerah tersendiri, bahkan dalam satu provinsi ditemukan adanya beberapa bahasa daerah. Banyaknya bahasa daerah di Indonesia tentu tidak terlepas dari banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia, sebab tiap tiap suku biasanya memiliki bahasa sendiri.
Di indonesia terdapat lebih dari 660 bahasa yang digunakan oleh penduduk Indonesia. Dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan, meskipun kita di Indonesia memiliki begitu banyak bahasa yang berbeda-beda tetapi kita dapat berkomunikasi dengan baik yaitu dengan menggunakan bahasa Indonesia.
c. Agama
Indonesia adalah negara yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Hal tersebut secara tegas dinyatakan dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 1. pengakuan negara atas adanya Tuhan Yang Maha Esa kemudian di implementasikan salah satunya dengan pemberian hak atas kebebasan beragama di Indonesia. Negara Indonesia menjamin warga negaranya dalam memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan nya.
Terdapat 6 agama yang secara resmi diakui di Indonesia yaitu agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghuc. Semua pada hakikatnya mengajarkan pada kita untuk menjunjung tinggi kerukunan dan kedamaian. Karena kerukunan antarumat beragama akan melahirkan ketentraman dan kesejahteraan. Manusia akan bisa menemukan kebahagiaan ketika menemukan kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk bersikap saling menghargai serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dalam perbedaan agama yang ada di dalam masyarakat. Sebab keyakinan beragama tidak bisa dipaksakan.
Dalam menjalankan kehidupan beragama, masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi. Toleransi beragama adalah saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain, yang dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut.
1. Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agamanya.
2. Menghargai teman yang berbeda agama.
3. Tidak mencampuradukan agama.
4. Tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apa pun.
5. Tidak melarang ataupun mengganggu umat lain untuk beribadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing.
d. Kesenian Daerah
Kesenian daerah memiliki banyak bentuk, ada yang berupa tarian, lagu, atau drama/pertunjukan. Kesenian daerah segala bentuk karya seni yang berciri khas daerah tertentu. hampir semua daerah di Indonesia memiliki kesenian khas. Kesenian daerah itu biasanya dijadikan sebagai hiburan masyarakat, pengiring dalam upacara adat, dan pertunjukan umum. Keseniah daerah selain menjadi salah satu pada umunya juga mengandung nilai-nilai yang dianggap penting bagi masyarakat.
Dengan begitu banyaknya suku di Indonesia maka tak heran juga akan ditemukan banyak sekali kesenian daerah, sebab masing-masing suku bangsa memiliki kesenian dan budaya sendiri-sendiri. keberagaman kesenian ini juga diikuti oleh adanya keanekaragaman pakain, senjata daerah, rumah, dan sebagainya.
2. Alat Pemersatu Bangsa
Kebhinnekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaanya. Seluruh bangsa Indonesia harus menyikapi adanya keberagaman sebagai bentuk kekayaan, bukan sebagai pemicu perpecahan. Perbedaan suku bangsa, agama, ras, dan status sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia dan adanya semangat Bhineka Tunggal Ika serta toleransi yang menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan Indonesia maka Indonesia bisa meraih kemerdekaan dan bertahan hingga saat ini. Semboyan Bhineka Tunggal Ika menjadi salah satu alat pemersatu bangsa yang membuat kita mengesampingkan berbagai perbedaan demi tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain Bhinneka Tunggal Ika, terdapat pula berbagai alat pemersatu bangsa yang lain diantara nya sebagai berikut.
a. Dasar negara Pancasila
b. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
c. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
d. Lambang negara Burung Garuda
e. Lagu kebangsaan Indonesia Raya
3. Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat menguwujudkan hal-hal berikut.
a. Kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang.
b. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.
c. Perbedaan yang tidak menjadi sumber masalah.
d. Pembangunan berjalan lancar.
Keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita harus menyikapinya dengan sikap terbuka. Artinya, kita harus menyadari bahwa kita semua adalah bangsa Indonesia yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama meskipun memiliki berbagai perbedaan.
Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu ada toleransi yang tinggi antar kebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali, dan mencintai budaya lain adalah hal yang perlu di budayakan. Contonya implementasi hal tersebut adalah dengan saling memperkenalkan kepada masyarakat berbagai seni kebudayaan yang ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap suku mempunyai rasa simpati satu sama lain dan menyadari bahwa kebudayaan tersebut merupakan kekayaan bersama yang harus dijaga dan dilestarikan.
B. Pentingnya Integrasi Nasional
1. Pentingnya Integrasi Nasional
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Kata "nasional" berasal dari bahasa Inggris yaitu nation yang artinya bangsa. Integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis yaitu sebagai berikut.
a. Secara politis, diartikan sebagai penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b. Secara antropologis, diartikan sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Adapun pengertian integrasi nasional menurut para ahli adalah sebagai berikut.
a. Menurut Howard Wriggins, integrasi bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
b. Menurut Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupanya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizontal.
c. Menurut Safroedin Bahar, integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.
2. Syarat Terbentuknya Interaksi
Keberhasilan integrasi dalam sebuah negara dipengaruhi oleh syarat-syarat berikut.
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan kebutuhan antara satu sama lainya.
b. Terciptanya kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai- nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
c. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
Howard Wriggins mengemukakan lima pendekatan yang harus dilakukan oleh pemimpin politik dalam rangka menguwujudkan integrasi nasional. Kelima pendekatan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Adanya ancaman dari luar
b. Gaya politik kepemimpinan
c. Kekuatan lembaga-lembaga politik
d. Ideologi nasional
e. Kesempatan pembangunan ekonomi
3. Ciri-Ciri Masyarakat dalam Sebuah Integrasi
Sebuah masyarakat yang telah terintegrasi atau terbentuknya sebuah integrasi di dalamnya memiliki beberapa ciri berikut.
a. Adanya tujuan yang sama mengacu pada prinsip:prinsip ideologis yang dianut.
b. Adanya persamaan nilai-nilai yang mendasar yang terbentuk atas kehendak sendiri dan bukan atas dasar adanya ikatan atau paksaan.
c. Adanya persamaan persepsi, yakni suatu pandangan yang diilhami oleh nilai-nilai yang sama di antara anggota kelompok.
d. Adanya persamaan orientasi kerja di antara anggota kelompok.
4. Faktor Pendorong Integrasi
Menurut Sunyoto Usman, terdapat tiga faktor penting untuk mewujudkan integrasi nasional yaitu sebagai berikut.
a. Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama.
b. Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki cross cutting affiliation sehingga menghasilkan css cutting loyalitiesro.
c. Masyarakat berada di atas saling kebergantungan di antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.
Sebagai warga negara yang baik kita harus menyadari akan hak dan kewajiban kita. Salah satu hak yang kita miliki adalah mendapatkan rasa aman dan hal itu tidak akan terjadi jika selalu terjadi konflik dalam negara kita. Oleh karena itu, kewajiban kita adalah mendukung upaya pemerintah dalam mewuyjudkan integrasi nasional.
5. Jenis dan Tipe Integrasi
Menurut Myron Weiner, ada beberapa tipe atau jenis integrasi yaitu sebagai berikut.
a. Integrasi bangsa adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah serta pada pembentukan identitas nasional. Jadi, membangun rasa kebangsaan dalam suatu wilayah. Contoh: bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan golongan bersedia berintegrasi dalam satu negara yaitu negara Indonesia yang dilandasi semangat kebangsaan yang satu pula.
b. Integrasi wilayah yaitu pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit atau wilayah-wilayah yang lebih kecil yang mungkin beranggotakan suatu kelompok budaya atau sosial tertentu. Contoh: negara Indonesia memiliki kedaulatan wilayah dari Sabang sampai Merauke dengan batas-batas yang telah ditetapkan.
c. Integrasi nilai yaitu adanya konsensus atau persetujuan terhadap nilai-nilai bersama yang diperlukan untuk memelihara tertib sosial. Contoh: masyarakat Indonesia sepakat bahwa Pancasila merupakan nilai bersama yang mampu menyatukan keragaman dan perbedaan.
d. Integrasi elite-massa yaitu menghubungkan antara yang memerintah dan yang diperintah, antara penguasa dan rakyat. Contoh: adanya komunikasi yang intensif antara bupati dan rakyat daerah.
e. Integrasi tingkah laku (tindakan integratif) yaitu kemampuan orang-orang di dalam masyarakat untuk berorganisasi serta bekerja sama demi mencapai tujuan bersama dan yang bermanfaat. Contoh: orang-orang yang mendirikan satu perusahaan, lalu mereka bekerja sama di bawah satu manajemen.
6. Dimensi Integrasi Nasional
Indonesia merupakan negara yang pembentuknya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme. Semangat kebangsaan adalah suatu tekad masyarakat untuk membangun masa depan bersama dibawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golonganya. Integrasi bangsa sangat penting dalam sebuah negara. Integrasi diperlukan untuk melahirkan kesetiaan baru terhadap identitas baru yang mengiringi terbentuknya negara. Sebagai negara yang baru merdeka dari penjajah, Integrasi bangsa sangat penting bagi Indonesia.
Integrasi nasional di Indonesia dapat dipelajari dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal.
a. Dimensi vertikal menyangkut upaya menyatukan presepsi, keinginan, serta harapan antara pemerintah dan rakyat. Untuk mengujudkan hal tersebut diperlukan lembaga yang tepat sebagai jembatan dalam mengatasi perbedaan-perbedaan antara pemerintah dan rakyat. Oleh sebab itu, integrasi ini biasa disebut dengan integrasi nasional.
b. Dimensi horizontal berkaitan dengan upaya mewujudkan persatuan diantara perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan wilayah tempat tinggal, suku bangsa, agama, budaya, dan lain-lain. Integrasi horizontal biasa disebut dengan integrasi teritorial.
C. Faktor-Faktor Pembentuk dan Penghambat Integrasi
Terbentuknya integrasi tentu tidak terjadi begitu saja, perlu upaya untuk dapat mewujudkannya sebab dalam masyarakat tidak hanya ada faktor pembentuk, tetapi terdapat pula faktor penghambat integrasi. oleh karena itu, perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi pembentuk integrasi dan penghambat integrasi. Faktor pembentuk harus kita rawat dan jaga, sedangkan faktor penghambat harus kita selesaikan akar permasalahannya sehingga tidak menghambat terbentuknya integrasi nasional.
1. Faktor Pembentuk Integrasi Nasional
Terdapat bebrapa faktor pembentuk integrasi di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
Indonesia pernah mengalami penjajahan selama 350 tahun atau 3,5 abad oleh Belanda dan
kemudian dijajah Jepang selama 3,5 tahun. Penjajahan yang begitu lama tentunya mendatangkan
penderitaan bagi bangsa Indonesia. Sejarah masa lalu yang kelam menjadikan dalam dirimasyarakat
Indonesia lahir adanya rasa senasib dan seperjuangan. Perasaan senasib dan seperjuangan inilah yang menguatkan bangsa Indonesia untuk bersatu dan mewujudkan integrasi nasional.
b. Adanya ideologi nasional yang tecermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara merupakan landasan hidup berbangsa dan ber-negara. Dalam simbol negara Garuda Pancasila termuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti meskipun berbeda-beda ti keanekaragaman. Semangat bersatu inilah yang menjadi salah satu pembentuk integrasi nasional.etapi tetap satu jua. Hal tersebut merupakan pengikat hati dan jiwa seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap bersatu dalam berbaga
c. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan tonggak awal ada-nya kesadaran untuk bersatu dalam sebuah kesatuan yaitu sebagai bangsa Indonesia. Semangat Sumpah Pemuda hingga saat ini dan selamanya akan menjadi sebuah tekad dan keinginan untuk bersatu dalam keberagaman mewujudkan Indonesia yang dicita-citakan bersama.
d. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia. Adanya ancaman yang datang dari luar akan menjadikan sebuah masyarakat semakin solid guna menghadapi ancaman tersebut. Bagi bangsa Indonesia, adanya berbagai ancaman yang datang dari luar justru memunculkan semangat nasionalisme yang semakin besar, dan hal ini menjadi salah satu pembentuk integrasi nasional
e. Penggunaan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan telah menyatukan berbagai perbedaan yang ada di Indonesia. Meskipun memiliki bahasa daerahnya masing-masing, tetapi dengan menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia kita bisa saling berinteraksi, berkomunikasi, dan merasa menjadi satu kesatuan. Perasaan menjadi satu inilah yang menjadi faktor pembentuk integrasi.
f. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.Penggunaan bahasa Indonesia serta perasaan sebangsa dan setanah air merupakan pengikat hati seluruh masyarakat Indonesia bahwa kita adalah sebuah satu kesatuan yang terpisahkan. Perasaan ini memunculkan persatuan dan menjadi faktor pembentuk integrasi.
g. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila. Pancasila selain sebagai dasar negara dan ideologi juga merupakan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kepribadian Pancasila maka akan terbentuk persatuan guna mewujudkan integrasi nasional.
h. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, serta toleransi keagamaan yang kuat. Masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu dikenal mem semangat gotong royong, solidaritas, serta toleransi keagamaan yang kuat. Hal tersebut masih tampak hingga saat ini. Sebagaimana kita masih melihat di lingkungan masyarakat kita terutama di perdesaan, warga yang membangun rumah saat pemasangan atap akan dibantu seluruh warga desa dalam kegiatan gotong royong serta saat ada musibah maupun kegiatan di desa masyarakat tanpa sungkan melakukan gotong royong saling membantu sebagai bentuk solidaritas. Tak jarang kita melihat masyarakat dengan sukarela membantu tetangga yang berbeda agama yang sedang mengalami kesusahan atau memiliki hajatan. Semua positif tersebut merupakan faktor pembentuk integrasi yang senantiasa harus dijaga keberlangsungannya dalam diri masyarakat kita.
i. Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri. Perasaan cinta tanah air akan melahirkan semangat rela berkorban dalam diri masyarakat Indonesia. Dengan semangat rela berkorban yang ada dalam diri masyarakat Indonesia menjadi modal utama untuk menjadikan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan individu dan kelompok sehingga perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat tidak lagi menjadi persoalan, dan hal tersebut menjadi pembentuk integrasi nasional. Semangat mencintai produk dalam negeri juga dapat melindungi kepentingan bangsa dan negara dalam ke-berlangsungan globalisasi yang mengancam sendi-sendi perekonomian negara.